Sabtu, 05 Maret 2016

Bakat Anak An Najah

LAPORAN OBSERVASI
(PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIVITAS ANAK)
DI AN NAJAH KREATIF
logo stain.jpg





Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah: Pengembangan Bakat dan Kreativitas Anak
Dosen Pengampu: Toifur, S.Ag., M.Si.

Oleh:
Ahmad Arifin Zain
NIM. 1123305014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2014
PENDAHULUAN
Minat dan bakat merupakan dua hal yang berbeda. Sederhananya, bakat adalah sesuatu yang sudah terbawa sejak seseorang lahir ke dunia. Sedangkan, minat merupakan sesuatu yang disukai atau yang membuat anak tertarik untuk mengetahuinya lebih dalam. Ketika misteri minat dan bakat terkuak sejak dini, kelak anak tak akan kebingungan menentukan hal yang ingin dicapainya.
Ada beberapa metode yang bisa diterapkan orang tua dalam mengenali minat dan bakat anak. Cara termudah ialah melakukan observasi. Orang tua perlu memfasilitasi agar anak dapat mencoba beragam kegiatan. Dengan begitu, anak akan memiliki pengalaman yang kaya. Antusiasme anak ketika menjalani suatu aktivitas dapat memperlihatkan kecenderungan minatnya. Kemahirannya dalam beraktivitas ataupun kecepatannya dalam menyerap informasi di bidang tertentu menunjukkan bakatnya.
Anak yang senang bermain dengan pensil warna dan buku gambar, mungkin saja memiliki minat dan bakat dalam seni lukis. Anak yang berminat menjadi pemain alat musik pastinya senang mendengarkan musik dan jika ia berbakat, ia akan mudah sekali menguasai instrumen yang dipelajari.
Andaikan ada dua bidang yang digemari si kecil, kemungkinan ia memang memiliki bakat dan minat dalam keduanya. Tidak menutup kemungkinan seseorang memiliki bakat dan minat lebih dari dua bidang.
Yang penting, beri kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi sendiri keinginannya, beri bimbingan, kawal, dan dukung anak dalam melakukannya. Lingkungan juga sangat memengaruhi anak dalam menemukan minatnya. Orang tua harus mengawasi pergaulan dan lingkungan anak.
A.    Latar Belakang Masalah
Pada zaman yang modern ini, pesantren pun tidak mau tertinggal dengan pendidikan pada umumnya, pesantren selain tempat untuk para santri mencari imu, juga berupaya untuk mengabdi kepada masyarakat dengan mengusung berbagai alternatif demi kemajuan masyarakat di sekitarnya.
Salah satu pesantren yang mengembangkan bakat dan kreativitas anak adalah Pesantren Mahasiswa (PESMA) An Najah yang beralamatkan di Jalan Muh. Besar Kutasari, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Pesantren tersebut mengembangan bakat dan kreativitas anak melalui desain pembelajaran kreatif, yaitu pembelajaran yang didesain secara kreatif untuk pengembangan kecerdasan-karakter anak-anak melalui media kreativitas. Konsep pembelajaran ini dirancang dan dilakukan secara menyenangkan yang berbasis permainan untuk pengembangan kreativitas anak.
Dari hasil wawancara penulis pada tanggal 1 November 2014 dengan Dr. KH. Moh. Roqib, M.Ag., pengasuh Pesantren Mahasiswa An Najah. Beliau mengatakan, “Terinspirasi dari Bapak Heru Kurniawan, sebagai bentuk pengabdian Pesantren kepada masyarakat, saya ingin mengembangkan sebuah pembelajaran kreatif yang saya beri nama dengan An Najah Kreatif.  An Najah Kreatif sebagai tempat pendidikan dan pembelajaran kreativitas untuk anak-anak yang berbasiskan permainan, yaitu permainan sebagai media untuk menanamkan dan meningkatkan kreativitas anak-anak yang sesuai dengan sudut pandang, naluri, dan perkembangan anak. Anak-anak bisa menemukan potensi kecerdasannya, dan kemudian bisa dengan optimal untuk dikembangkan kreativitasnya sesuai dengan minat, bakat, dan potensinya.”
Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan observasi mengenai pengembangan bakat dan kreativitas yang dikembangkan di An Najah Kreatif.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dicari jawabannya adalah sebagai berikut: “Bagaimana pengembangan bakat dan kreativitas anak di An Najah Kreatif ??”

C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam observasi ini adalah mendeskripsikan mengenai pengembangan bakat dan kreativitas anak yang diterapkan di An Najah Kreatif.

  1. LANDASAN TEORI
1.      Konsep Bakat
a)        Pengertian Bakat
Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, keterampilan khusus. Misalnya, berupa kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik, dll. Seorang yang berbakat musik, misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut.
Jadi, suatu kondisi yang khusus pada seseorang berupa suatu potensi disertai latihan atau belajar, dapat mengembangkan suatu kemahiran tertentu yang biasanya sifatnya khusus. Maka seseorang yang memiliki berupa potensi musik, bila ia belajar musik akan lebih cepat mahir dibandingkan dengan orang lain yang tidak mempunyai potensi musik.[1]
b)   Dimensi Bakat
Guilford dalam Sumadi, mengemukakan bahwa bakat (aptitude) mencakup 3 dimensi psikologis, yaitu: Dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dimensi intelektual.
1)      Dimensi Perceptual
Dimensi perseptual meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi, yaitu faktor-faktor yang antara lain berupa: kepekaan indera, perhatian, orientasi ruang, orientasi waktu, luasnya daerah persepsi, kecepatan persepsi dan lain sebagainya.
2)        Dimensi Psikomotor
Dimensi psikomotor mencakup 6 faktor, yaitu: faktor kekuatan, faktor impuls, faktor kecepatan gerak, faktor ketelitian, faktor koordinasi dan faktor keluwesan (flexibility).


3)        Dimensi Intelekual
Dari ketiga dimensi, dimensi inilah yang mempunyai implikasi yang sangat luas. Dimensi ini meliputi lima faktor yaitu:
Ø  Faktor ingatan, yang mencakup: Faktor ingatan mengenai substansi, faktor ingatan mengenai relasi, faktor ingatan mengenai sistem.
Ø  Faktor pengenalan, yang mencakup: pengenalan terhadap keseluruhan infomasi, golongan (kelas), hubungan-hubungan, bentuk atau strktur, dan kesimpulan.
Ø  Faktor Evaluatif, yang mencakup: Evaluasi mengenai identitas, relasi-relasi, sistem dan evaluasi terhadap penting tidaknya problem.
Ø  Faktor berfikir divergen, yang meliputi: faktor untuk menghasilkan unit-unit, faktor untuk pengalihan kelas-kelas secara spontan, faktor kelancaran dalam menghasilkan hubungan-hubungan, faktor untuk menghasilkan sistem, fakto untuk transformasi divergen, faktor untuk menyusun bagian-bagian menjadi garis besar atau kerangka.[2]




2.      Konsep Kreativitas
a)                              Pengertian Kreativitas
Pengertian kreativitas menurut para ahli:
1)        Hurlock
Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, dalam bentuk suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru.
2)      Rogers
Proses kreatif adalah munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu, dan dari pengalaman yang menekankan pada produk yang baru, interaksi individu dengan lingkungannya atau kebudayaannya.
3)      Alvian
Kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya dengan tujuan menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik.




4)      Munandar
Kreativitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berfikir.[3]
      Dari beberapa definisi di atas, dapat penulis simpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada.
  1. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Seputar An Najah Kreatif
a)      Dasar Pemikiran: Pendidikan yang dikembangkan saat ini adalah pembentukan karakter peserta didik yang religius, berakhlak mulia, cerdas, dan kreatif. Kami, Pesantren Mahasiswa An Najah dalam pengabdiannya terhadap masyarakat ingin berpartisipasi dalam merealisasikan tujuan pendidikan tersebut dengan mendirikan An Najah Kreatif dengan profil singkat sebagai berikut:
b)      Nama: An Najah Kreatif (NK) merupakan Arena Bermain Anak Kreatif, bukan pendidikan formal seperti PAUD, TK, SD atau TPQ dan Madin.
c)      Tujuan: mengembangkan religiusitas, akhlak mulia, kecerdasan, dan karakter anak melalui kegiatan bermain kreatif.
d)     Macam Kreatifitas yang dikembangkan: Kratifitas Bahasa, Angka, Gerak, Warna, dan Musik melalui berbagai macam permainan dan ragamnya. Sebagai contoh Kreatifitas Bermain Bahasa meliputi:
Ø    Menulis kreatif (cerita, Novel, Puisi, Pengalaman, dan Pantun),
Ø    Berbicara Kreatif (Mendongeng, Monolog, Akting, Orasi, Pembawa Acara)
Ø    Menulis karya Ilmiah siswa,
Ø    Menulis Jurnalistik (Berita, Liputan, Wawancara, Tajuk Rencana).
e)      Pendidik An Najah Kreatif adalah tenaga terampil dan profesional yang berpengalaman di Rumah Kreatif Wadas Kelir Purwokerto. An Najah Kreatif dikembangkan dengan sentuhan kreatif Bapak Heru Kurniawan, S.Pd., M.A. Seorang dosen, ustadz, sastrawan nasional, dan pecinta kreatifitas anak, ia didukung oleh tenaga-tenaga kreatif yang berpengalaman.
f)       Peserta Didik atau Murid An Najah Kreatif adalah Anak-anak semua umur yang ingin kreatif yang mendaftar pada setiap Ahad dan Jumat pukul 12.30 – 14.45 Wib.
g)      Tempat Bermain Kreatifitas utamanya di Aula Pesantren Mahasiswa An Najah putri dan putra. Selain itu, juga memanfaatkan lingkungan alam edukatif di sekitarnya, waktunya setiap hari Ahad dan Jumat pukul 15.00 – 17.30 Wib.
h)      Biaya: GRATIS karena program ini merupakan pengabdian Pesantren Mahasiswa An Najah kepada masyarakat.[4]




DAFTAR PUSTAKA

Putra, Yuwono. “Pengertian dan Konsep Kreatifitas”, http://www.yuwonoputra.com/2013/07/pengertian-dan-konsep-kreativitas.html diakses pada 6 November 2014 pukul 09.57 WIB.
Sunyabrata, Sumadi.  Psikologi Pendidikan. Jakarta, Raja Gravindo, 2008.
Wijaya, Juhana. Psikologi Bimbingan. Bandung: PT Eresco, 1998.

















Lampiran

 



[1] Juhana Wijaya, Psikologi Bimbingan, (Bandung: PT Eresco, 1988),  hlm. 66-67
[2] Sumadi Sunyabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta, Raja Gravindo, 2008), hlm:165
[3] Yuwono Putra, “Pengertian dan Konsep Kreatifitas”, http://www.yuwonoputra.com/2013/07/pengertian-dan-konsep-kreativitas.html diakses pada 6 November 2014 pukul 09.57 WIB
[4] Berdasarkan hasil wawancara dengan KH. Dr. Moh. Roqib, M.Ag pada tanggal 1 November 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar