
Disusun
dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata
Kuliah : Media Pembelajaran
Disusun
Oleh :
1. Ahmad
Arifin Zain 1123305014
2. Uswatun
Khasanah 1123305004
3. Dara
UnikaA 1123305025
4. Sarifiani 1123305026
Tarbiyah/5/PGMI-A
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2013
A.
Pendahuluan
Media pembelajaran merupakan salah satu
komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat
perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena
itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana mengoptimalkan media sebagai
sumber belajar agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam
proses belajar mengajar.
Setelah pertemuan yang lalu kita telah
belajar mengenai macam-macam media pembelajaran, pada makalah ini akan dibahas
mengenai pemanfaatan media media tersebut. Diantaranya adalah media berbasis
audio, media berbasis audio visual,
media berbasis komputer, multimedia berbasis komputer dan interaktif video,
serta media berbasis internet.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
menggunakan media sebagai sumber belajar ?
2.
Bagaimana
pemanfaatan media dalam pembelajaran ?
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.
Mengetahui
bagaimana pemanfaatan media dalam pembelajaran.
2.
Untuk
mempermudah bagi guru/pendidik dimana menyampaikan informasi materi kepada anak
didik.
3.
Untuk
mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi
yang telah disampaikan oleh guru/pendidik.
4.
Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih
banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh
guru/pendidik.
D.
Media
Sebagai Sumber Belajar
Belajar
mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh
setiap anak didik. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar
seseorang. Media sebagai sumber belajar ikut membantu guru memeperkaya wawasan anak didik. Aneka macam
bentuk dan jenis media yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan
bagi anak didik.
Di
sekolah-sekolah kini, terutama di kota-kota besar, teknologi dalam berbagai
bentuk dan jenisnya sudah dipergunakan untuk mencapai tujuan. Tekhnologi, yang
disepakati sebagai media itu, tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga
sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar.[1]
Guru yang
pandai adalah guru yang bisa membuat media sebagai sumber belajar dan sebagai
alat penyalur informasi dari bahan yang disampaikan kepada anak didik dalam
proses belajar mengajar. Maka guru harus mengetahui bagaimana caranya
memanfaatkan macam-macam media yang ada supaya materi pelajaran yang diberikan
oleh guru dapat dicerna baik oleh anak didik.
E.
Pola Pemanfaatan Media Pembelajaran
Ada beberapa
pola pemanfaatan media pembelajaran. Berikut ini ada beberapa pola pemanfaatan
media pembelajaran yang dapat dilakukan.
1.
Pemanfaatan Media Didalam Situasi Kelas (classroom
setting)
Dalam tatanan ini, media pembelajaran dimanfaakan untuk
menunjang tujuan pembelajar tertentu. Pemanfaatannya pun dipaduka dengan proses
belajar mengajar dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan
dicapai, materi pembelajara yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta
strategi belajar mengajar yag sesuai untuk mencapai tujuan itu.
2.
Pemanfaatan Media Diluar Situasi Kelas.
Pemanfaatan media pembelajaran diluar situasi kelas dapat
dibagi menjadi dua kelompok utama:
a.
Pemanfaatan secara bebas.
Pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu
digunakan tanpa dikontrol atau diawasi.
Pemanfaatan media ini disesuaikan dengan menurut kekebutuhan perorangan
masing-masing.
Contoh
:
Ditoko
banyak dijual kaset pelajaran bahasa inggris untuk melengkapi buku-buku
pelajaran Bahasa Inggris tententu. Orang yang merasa memerlukan program
itu dapat membelinya secara bebas. Menggunakannya pun secara bebas
juga. Artinya, kaset itu dapat digunakan kapan saja, dimana saja, dan untuk
keperluan apa saja. Semuanya tergantung kepada pemilik kaset itu sediri. Tidak
ada orang yang ikut mengaturnya. Hasil yang dicapai pun tertgantung pada orang
itu sendiri secara perorangan.[2]
b.
Pemanfaatan media secara terkontrol
Pemanfaatan media secara terkontrol ialah bahwa
media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara
sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
c.
Pemanfaatan Media Secara Perorangan, Kelompok atau Masal.
1)
Pemanfaatan Media Secara Perorangan artrinya media itu hanya digunakan oleh
perorangan saja. Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petujuk
pemanfaatan yang jelas sehingga orang dapat memanfaatkandengan mandiri.
2)
Pemanfaatan Media Secara Kelompok. Artinya media ini dapat dimanfaatkan
secara kelompok kecil atau besar.
Media
yang dirancang untuk kelompok ini biasaya dilengkapi dengan petunjuk, buku
petunjuk ini biasanya ditunjukan kepada ketua kelompok atau tutor.
3)
Pemanfaatan Media Secara Massal. Artinya media ini dapat digunakan untukorang
yang jumlahnya puluhan, ratusan, hingga ribuan yang dapat menggunakan media itu
bersama-sama. [3]
F. Strategi Pemanfaatan
1. Persiapan Sebelum Menggunakan Media.
Supaya penggunaan media dapat berjalan dengan
baik, kita perlu membuat persiapan yang baik juga. Pertama-tama pelajari buku
petunjuk yang telah disediakan. Kemudian kita mengikuti petunjuk-petunjuk itu.
apabila pada petunjuk kita disarankan untuk membaca buku atau bahan belajar lain
yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, seyogyanya hal tersebut dilakukan.
Hal tersebut akan memudahkan kita dalam belajar dengan media itu.
2. Kegiatan Selama Menggunakan Media.
Yang perlu dijaga selama kita menggunakan
media adalah suasana ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu
perhatiaan dan konsentrasi harus dihindarkan kalau mungkin, ruangan jangan
digelapkan sama sekali. Hal itu supaya kita masih dapat menulis jika menjumpai
hal-hal penting yangprlu diingat. Kita juga dapat menulis pernyataan jika ada
bagian yang sulit atau tidak jelas.
3. Kegiatan Tidak Lanjut.
Maksud dari kegiatan tindak lanjut adalah
untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai.selain itu, untuk memantapkan
pemahaman terhadap materi instruksional yang telah disampaikan melalui media
bersangkutan.[4]
G.
Pemanfaatan Media Dalam
Pembelajaran
1.
Media
Berbasis Visual
Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh
kualitas dan efektifitas bahan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini dapat
dicapai dengan mengatur dan
mengorganiasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksama,
dan menggunakan teknik-teknik dasar evaluasi objek, konsep, informasi, atau
situasi.
Jika mengamati bahan-bahan grafis, gambar, dan lain-lain yang ada
di sekitar kita, kita akan menemukan gagasan untuk merancang bahan visual yang
menyangkut penataan elemen-elemen visual yang akan ditampilkan.
Dalam proses penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip,
antara lain prinsip kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan.
a.
Kesederhanaan.
Kesederhanaan itu mengacu pada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu
visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan
memahami pesan yang disajikan visual itu.
b.
Keterpaduan.
Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual
yang ketika diamati akan berfungsi secara bersam-sama.
c.
Penekanan.
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang
ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan
menjadi pusat perhatian siswa.
d.
Keseimbangan.
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang
memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
Keseimbangan yang keseluruhannya simetris disebut keseimbangan formal.
2.
Media
Berbasis Audio Visual
Media audio dan audio visual merupakan bentuk media pembelajaran
yang murah dan terjangkau. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi siswa.
Berikut jenis-jenis media berbasis audio visual.
Penggunaan media audio sangat mendukung sistem pembelajaran tuntas.
Meskipun tidak ada prosedur baku tentang penggunaan bahan-bahan audio,
sebaiknya materi audio itu disajikan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
a.
Mempersiapkan
diri. Yaitu guru harus menyiapkan diri sebelum
penyajian materi. Salah satu cara mempersiapan diri adalah dengan memeriksa dan
mencobakan materi itu.
b.
Membangkitkan
kesiapan siswa. Siswa dituntun agar memiliki kesiapan untuk mendengar, misalnya
dengan memberikan komentar awal dan pertanyaan-pertanyaan.
c.
Mendengarkan
materi audio. Guru harus menuntun siswa untuk menjalani pengalaman mendengar
dengan waktu yang tepat atau dengan sedikit penundaan antara pengantar dan
mulainya proses mendengar.
d.
Diskusi
(pembahasan) materi program audio. Sebaiknya setelah selesai mendengar program
itu, diskusi dimulai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
e.
Menindaklanjuti
program. Guru harus memotivasi siwa untuk mempelajari lebih banyak tentang
pelajaran itu.
3.
Kombinasi
Slide dan Suara
Gabungan Slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis sistem
multimedia yang paling mudah diproduksi. Media pembelajaran gabungan slide dan
tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan
pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong
lahirnya respons emosional.
Keefektifan penyajian pelajaran melalui multimedia seperti ini
memerlukan perhatian khusus kepada faktor-faktor sebagai berikut :
a.
Sajikan
konsep-konsep satu per Satu
b.
Gunakan
bidang penayangan dilayar untuk tujuan-tujuan tertentu untuk menyampaikan pesan
materi pelajaran.
c.
Susunlah
unsur-unsur gambar itu dan aturlah hubungan atara unsur-unsur itu, dengan
pertimbangan bahwa pesan utama diletakan ditengah tengah layar dan informasi
lainnya pada sisi-sisinya.
d.
Pilihlah
slide yang berkualitas.
e.
Pilihlah
musik yang dapat menyentuh perasaan untuk penyajian, tetapi perhatikan jangan
sampai musik mengatasi narasi.
f.
Gunakan
efek suara asli untuk memberikan bayangan realism dalam penyajian.
g.
Jangan
terlalu banyak narasi.
h.
Dalam
beberapa hal, penggunaan lebih dari satu suara dalam narasi akan membuat
penyajian lebih dinamis.[5]
4.
Media
Berbasis Komputer
Disamping digunakan untuk keperluan administrasi dan pengembangan
usaha pada perusahaan besar dan kecil, komputer pun mendapat tempat di
sekolah-sekolah. Misalnya untuk mencari berapa jumlah kata dalam Al-Quran dan
pada surat dan ayat berapa serta apa bunyi ayatnya tidak perlu lagi membuka fathurrohman
atau almu’jam al-mufahras.
Berikut
pemanfaatan media berbasis komputer :
a.
Tutorial
Program pembelajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru
sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi atau pesan
berupa suatu konsep disajikan dilayar computer dengan teks, gambar, atau
grafik.
b.
Drills
and Practice (Latihan)
Latihan untuk mempermahir keterampilan atau memperkuat penguasaan
konsep dapat dilakukan dengan modus drills and practice. Komputer
menyiapkan serangkaian soal atau pertanyaan yang serupa dengan yang biasa
ditemukan dalam buku/lembarn kerja workbook.
c.
Simulasi
Program simulasi dengan bantuan komputer mencoba untuk menyamai
proses dinamis yang terjadi di dunia nyata.
d.
Permainan
Instruksional
Program permainan yang dirancang dengan baik dapat memotivasi siswa
dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Permainan instruksional yang
berhasil menggabungkan aksi-aksi permainan video dan keterampilan penggunaan
papan ketik pada komputer.
5.
Multimedia
Berbasis Komputer dan Interaktif video
Multimedia secara sederhana ia di artikan sebagai lebih dari satu
media. Ia bisa berupa grafik, animasi, suara, dan video. Pada bagian ini
perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali
komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu. Dengan demikian,
arti multimedia yang umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi
grafik, teks, suara, video, dan animasi. Penggabungan ini merupakan satu
kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan atau isi
pelajaran.
Informasi yang disajikan melalui multimedia ini berbentuk dokumen
yang hidup, dapat dilihat dilayar moitor atau ketika diproyeksilkan ke layar
lebar melalui overhead projector, dan dapat didengar suaranya, dilihat
gerakannya. Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang
menyenangkan, menarik,mudah dimengerti, dan jelas. Informasi akan mudah
dimengerti karena sebanyak mugkin indera, terutama telinga dan mata, digunakan
untuk menyerap informasi itu.
6.
Media
Berbasis Internet
Penggunaan internet dalam dunia pendidikan dikenal dengan istilah E-Learning
atau bisa diartikan dengan pembelajaran secara elektronik. E-Learning juga
dikenal dengan istilah Distance Learning atau pembelajaran jarak jauh,
dikatakan demikian karena konsep E-Learning ini sudah banyak diterapkan
pada kalangan pelajar atau mahasiswa.
Implementasi internet pada dunia pendidikan juga mempermudah
kegiatan perkuliahan. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan
interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana video conference.
Sarana video conference dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan
dengan dress code apa saja.
Jadi pembelajaran dengan menggunakan internet bisa dilakukan dimana
saja dengan menggunakan komputer, laptop, dan sebagainya asalkan sambungan
internet tersebut masih ada dan dapat berfungsi dengan baik.[6]
H.
Kesimpulan
Setelah
mempelajari materi ini kita dapat mengetahui bagaimana memaksimalkan media
media yang ada khusunya media yang berbasis visual, audio visual, berbasis
komputer, berbasis komputer dan interaktif video, dan berbasis internet
sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru dalam proses belajar
mengajar.
Walaupun ada
sebagian media yang masih dianggap mahal, dalam beberapa tahun mendatang semoga
biaya itu akan semakin rendah dan dapat terjangkau sehingga dapat digunakan
secara meluas diberbagai sekolah.
Guru harus
selalu memutar otak agar bisa membuat media sebagai sumber belajar dan sebagai
penyalur informasi dari bahan yang disampaikan kepada anak didik dalam proses
belajar mengajar.
Demikianlah
uraian yang dapat kita sampaikan dalam pertemuan ini. Semoga membawa berkah.
Atas kekurangan yang kami miiki kami mohon kritik dan saran yang dapat
membangun untuk kemajuan yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri,
Syaiful Djamarah, dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Arsyad,
Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers
Sadiman, Arief S, dkk. 2009. Media
Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
http://ranimohune.wordpress.com/2012/05/30/makalah-media- pembelajaran-pemanfaatan-program-media-28/
[1]Syaiful Bahri D, Aswan
Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta), 2010, hlm. 123
[2]http://ranimohune.wordpress.com/2012/05/30/makalah-media-pembelajaran-pemanfaatan-program-media-28/diakses
pada sabtu, 7 Desember 2013 pukul 08.50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar